strategi dalam menghadapi MEA
Karya Tulis
Ilmiah
Peran dan Strategi Generasi Muda Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)
Nama : Risa seli
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas ijin dan tuntunannya penulusan karya tulis
ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan karya ilmiah ”Peran dan
Strategi Generasi Muda Dalam Mengatasi MEA” terdapat banyak kendala namun bisa
diatasi dengan adanya masukan masukan dan saran yang membangun, tak lupa kami
berterimakasih kepada semua pihak yang turut mengambil bagian dalam penulisan
kya tulis ini.
Tidak lepas dari itu, kami sadari
bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada karya ilmiah ini baik dari
segi penyususnan bahasanya, maupun nilai dan isi yang terdapat di dalamnya.
Untuk itu dengan senang hati kami menerima siapapun yang hendak memberikan
kritik dan saran yang membangun bagi penulisan makalah ini.
Penyusunan karya ilmiah ini kami harapkan semoga dapat
memberikan informasi dan manfaan bagi siapapun yang membacanya.
Kupang,
11 april 2017
penyusun
Daftar Isi
Halaman judul
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang..................................................................................................................
1.2. Rumusan masalah............................................................................................................
1.3. Tujuan..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
dan ciri-ciri MEA...............................................................................................
2.2. Dampak
positif dan negatif MEA........................................................................................
2.3. Hubungan
MEA dengan generasi muda............................................................................
2.4. Peran
generasi muda dalam menghadapi MEA.................................................................
2.5. Langkah-langkah
yang harus dilakukan pemerintah dalam menghadapi MEA..................
2.6. Strategi
pemuda dalam menghadap MEA.........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................................
3.2. saran.........................................................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Banyak pertanyaan yang muncul tentang
jalan menuju Masyarakan Ekonomi ASEAN (MEA), salah satunya “siapkah generasi
muda menghadapi MEA?” Sudah seharusnya
kita semua terkhususnya para generasi muda bersiap menghadapi ketatnya
persaingan MEA.
MEA memiiki tujuan untuk menjalin kerja sama
dalam berbagai bidang antar negara Asia diantaranya meliputi bidang sosial,
politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain. MEA
membentuk konsep pasar tunggal dan berbasis produksi yang memicu terjadinya
pasar bebas terhadap barang maupun jasa, investasi, faktor produksi dan modal
serta adanya penghapusan tarif antar perdagangan Asean, sehingga dapat
mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan ekonomi serta kerja sama yang
saing menguntungkan diantara anggotanya.
Hingga saat ini Indonesia masih
memiliki berbagai masalah terkait dengan perkembangan ekonomi, hal tersebut
dikarenakan beberapa faktor yaitu rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia(SDM),
masih kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan permodalan yang
memadai.
Dalam hal ini, untuk mengebangkan
dan meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dalam berbagai hal maka, sangat
dibutuhkan peran masyarakat terkhususnya peran generasi muda untuk mewujudkan
kreatifitas dan kemampuan yang ada dalam dirinya demi mempersiapkan diri dalam
menghadapi MEA.
1.2. RUMUSAN MASALA
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka terdapat
rumusan masalah dari penulisan karya ilmiah ini adalah:
1.
Bagaimana sikap generasi muda dalam menghadapi MEA?
2.
Bagaimana peran generasi muda dalam menghadapi
MEA?
1.3 . TUJUAN
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memeberikan
sedikit gambarang kepada generasi muda atau menjelaskan sikap generasi muda
terhadap perkembangan MEA dan peran generasi muda dalam menghaapi MEA.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan
ciri-ciri MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara
singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang artinya
semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) menerapkan sistem
perdagangan bebas. Secara umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai
sebuah masyarakat yang saling terintegrasi satu sama lain (maksudnya antara
negara yang satu dengan negara yang lain dalam lingkup ASEAN) dimana adanya
perdagangan bebas diantara negara-negara anggota ASEAN yang telah disepakti
bersama antara pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN untuk mengubah ASEAN
menjadi kawasan yang lebih stabil, makmur dan kompetitif dalam pembangunan
ekonomi. Halaman resmi organisasi internasional ASEAN menyatakan bahwa
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tujuan dari integrasi ekomoni regional
kawasan Asia Tenggara yang diberlakukan pada tahun 2015. Halaman Wikipedia
memberikan pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai sebuah integrasi ekonomi
ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas yang berlaku di antara negara-negara
anggota ASEAN.
Kurang lebih dua dekade yang lalu
tepatnya Desember 1997 ketika KTT ASEAN yang diselenggarakan di Kota Kuala
Lumpur, Malaysia disepakati adanya ASEAN Vision 2020 yang intinya menitik
beratkan pada pembentukan kawasan ASEAN yang stabil, makmur, dan kompetitif
dengan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata serta dapat mengurangi
kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Adapun bentuk kerjasamanya ialah– Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas
– Pengakuan terkait kualifikasi profesional
– Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
– Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
– Meningkatkan infrastruktur.
– melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
– Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah.
– meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Adapun ciri-ciri utama MEA
– Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
– Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
– Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global
– Basis dan pasar produksi tunggal.
Ciri ciri ini saling berkaitan erat satu sama yag lain, sehingga daam pelaksanaanya dapat saling mengkoordinasi para pemangku kekuasaan atau kepentingan yang punya relevansi.
Pembentukan MEA
dilandaskan pada empat pilar. Pertama, menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal
dan pusat produksi. Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif. Ketiga,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar terakhir adalah
integrasi ke ekonomi global.
Penyatuan ini
ditujukan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi,
menekan angka kemiskinan dan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat ASEAN.
Integrasi ini diharapkan akan membangun perekonomian ASEAN serta mengarahkan
ASEAN sebagai tulang punggung perekonomian Asia.
2.2.DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEA
1. Pada Sisi Perdagangan
Menurut Santoso
pada tahun 2008 Bagi Indonesia sendiri, MEA akan menjadi kesempatan yang baik
karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada.
Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan
meningkatkan GDP Indonesia.
2. Pada
Sisi Investasi
Kondisi ini
dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign Direct
Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya
manusia (human capital) dan akses yang lebih mudah kepada pasar dunia.
4. Pada
Sisi Ketenagakerjaan
Terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para
pencari kerja karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai
kebutuhan akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi
keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan
bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus
bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria
yang diinginkan. Para tenaga kerja Indonesia
juga dapat bekerja di negara anggota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan
keterampilan yang dimilikinya.
5. Dampak Positif
lainnya yaitu :
Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia dapat menstabilkan
perekonomian negara menjadi lebih baik. Salah satu
contohnya yaitu dengan adanya pasar bebas, barang indonesia dapat memperluas
jangkauan ekspor dan impor tanpa ada biaya dan penahanan barang terlalu lama di
bea cukai. Para investor dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan
ruang antar negara anggota ASEAN.
Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat, para
tenaga kerja akan semakin meningkatakan tingkat profesionalitas dan bakat yang
dimilikinya. Para penanam modal dari indonesia semakin jeli dalam memilih,dan
banyak hal positif lainnya yang dapat di nikmati indonesia atas adanya Asean
Economic Community 2015 mendatang.
Kita bangsa Indonesia akan mampu mengahadapi berbagai macam tantangan dalam
menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Apabila kita mempunyai daya saing yang kuat, persiapan
yang matang, produk-produk dalam negeri akan menjadi tuan rumah di negeri
sendiri dan kita mampu memanfaatkan kehadiran MEA 2015 untuk menikmati dampak
positif bagi kepentingan bersama dan untuk kemakmuran rakyat indonesia.
DAMPAK
NEGATIF Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
1.
Pada Sisi Kompetisi
Kompetisi akan
muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke
Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan
produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya
akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.
2.
Pada sisi Ekploitasi
Exploitation
dengan skala besar terhadap ketersediaan sumber daya alam oleh perusahaan asing
yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam
melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga
eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di
Indonesia, sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat
untuk menjaga kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang
terkandung.
3.
Pada Sisi Ketenagakarejaan
Dampak negatif
pada sisi ketenagakerjaan dapat dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas
Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia,
Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri
membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN. Menurut Media
Indonesia, Kamis 27 Maret 2014, dengan adanya pasar barang dan jasa secara
bebas tersebut akan mengakibatkan tenaga kerja asing dengan mudah masuk dan
bekerja di Indonesia sehingga mengakibatkan persaingan tenaga kerja yang
semakin ketat di bidang ketenagakerjaan.
4.
Dampak Negatif Lainnya yaitu
·
Sesuai dengan pilar MEA 2015, pembatasan dalam tenaga
kerja profesional akan dihapuskan. Hal tersebut memberikan kesempatan tenaga
kerja asing untuk masuk dalam lapangan kerja di Indonesia. Dampaknya adalah
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia semakin kecil. Dilihat dari
sisi pendidikan dan produktivitas, Indonesia masih kalah bersaing dengan tenaga
kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi
industri yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat
keempat di ASEAN (Republika Online, 2013). Selain itu, kemampuan berbahasa
tenaga kerja Indonesia juga masih dianggap kurang, dan kesiapan tenaga
kerja Indonesia hanya bergantung pada mental (BBC Indonesia, 2014).
·
Dampak arus bebas investasi menimbulkan eksploitasi
sumber daya yang ada di Indonesia oleh perusahaan asing. Apabila Indonesia
tidak dapat menanganinya dengan baik maka eksploitasi besar-besaran akan
membuat Indonesia mengalami kerugian. Selain itu, Indonesia juga masih
bergantung pada impor barang luar negeri. Indonesia kebanyakan hanya mengekspor
barang mentah atau barang setengah jadi. Apabila kegiatan ekspor-impor tersebut
tidak dapat dijalankan dengan baik maka Indonesia akan diserbu oleh barang
impor. Perusahaan Indonesia juga melemah karena tidak sanggup bertahan dengan
serbuan barang impor.
·
Ketersediaan dan kualitas infrastruktur di Indonesia
juga masih kurang. Jalur-jalur darat, air maupun udara untuk menghubungkan
pulau-pulau di Indonesia dan Indonesia dengan negara lain belum memadai. Hal
tersebut memberi dampak pada kelancaran arus ekspor dan impor di Indonesia.
2.3. HUBUNGAN MEA DENGAN GENERASI MUDA
Disebut generasi muda karena
semangat juangnya yang tinggi,Solusinya yang kreatif, serta perwujudan mereka
yang inovatif. Sebagai penerus bangsa, generasi muda harus mampu melakukan
perannya dalam berbagai bidang termasuk bidang ekonomi. Bidang ekonomi juga sangat berdampak pada berbagi bidang lainnya, seperti bidang
pendidikan, sosial, budaya, dan politik. Sangat vital bila bidang ekonomi dari
suatu negara rusak. Oleh karena itu semua pihak, tidak terkecuali para generasi
muda dan masyarakat harus berkolaborasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asea (MEA) dengan tujuan untuk membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik.
Masyarakat Ekonomi Asea
(MEA) bukan merupakan hal yang dapat diselesaikan dengan persaingan melainkan
dengan kolaborasi. Generasi muda cenderung lebih aktif dan kreatif dan
inovatif, oleh karena itu akan sangat menguntungkan jika kemampuan dari
masing-masing generasi muda tersebut dapat dikolaborasikan. Kemampuan mereka
dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan.
Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga
memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah.
2.4.
PERAN GENERASI MUDA DALAM MENGHADAPI MEA
kesiapan
Indonesia dalam menyongsong MEA untuk menunjukan kualitas Sumber Daya
Manusianya. Mengingat potensi kita dalam banyak aspek memiliki keunggulan komperatif
namun tidak diiringi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipandang
memiliki jumlah yang besar namun tidak memiliki daya saing (kompetitif). Hal
ini dikarenakan sasaran pasar yang paling potensial bagi negara-negara ASEAN
tersebut adalah Indonesia karena memiliki jumlah penduduk yang sangat besar,
yakni ±250 juta jiwa atau hampir sentengah dari jumlah penduduk negara yang
tergabung ASEAN yang berjumlah ±600 juta jiwa, artinya separuh dari pasar
ekonomi di ASEAN adalah negara Indonesia. Selain itu negara terluas dari ASEAN
adalah Indonesia yang tentunya juga memiiki kekayaan alam yang jauh lebih
melimpah. Pemuda harus memegang peranan sentral dalam menjalankan dan
menyongsong MEA, sebab pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan
aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang
dimiliki pemuda ini yaitu semangat untuk membuat perubahan ke arah yang lebih
baik atau sebagai agen perubahan. Oleh karena memiliki semangat pembaharu,
diharapkan para pemuda mampu menghadapi MEA dengan semangatnya, inovasi, dan
kreatifitas-kreatifitasnya. Untuk itu pemuda dengan karakter progresifnya harus
melihat kesepakatan MEA 2015 bukan sebagai sebuah ancaman melainkan
berpandangan optimis dan visioners sebagai sebuah peluang dan kesempatan dalam
memajukan perekonomian bangsa.
Untuk itu semua generasi muda dan
pemuda Indonesia harus terus meningkatkan kemampuan, skill, dan nalar
intelektual serta ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat merebut keunggulan
dalam komunitas ASEAN ini. Maka pemuda mestilah membangun kolaborasi dan
jaringan kerjasama. Melakukan inisiatif mencari hal-hal baru yang inovativ dan
kreatif serta memupuk kemampuan berkompetisi dan mengasah keterampilanya. Lebih
dari itu semua pemuda harus terus menerus menguasai dan memelihara serta
meningkatkan kualitas kekayaan dan khazanah lokal dan nasional. Kesadaran akan
pentingnya usia dan jiwa muda itulah para pemuda harus selalu tampil dalam
setiap momentum, bukan sebagai objek suatu peristiwa dan momentum penting
bangsa melainkan menjadi subjek pengubah, agen dan katalisator yang mendorong
setiap perubahan ke arah yang konstruktif. Maka dari itu dalam merealisasikan
Komunitas ASEAN ini, diperlukan penguatan peran strategis pemuda agar memiliki
kemampuan dan kecakapan untuk melakukannya. Peran yang dimaksud adalah kekuatan
moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan
nasional. Salah satunya yaitu melalui upaya pemerintah, seperti penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan pemuda. Dengan memiliki kemampuan dalam suatu
bidang tertentu atau memiliki kemampuan lebih dari satu maka para pemuda akan
mampu menjalankan perannya dengan optimal, sehingga mampu menghadapi Masyarakat
ASEAN 2015 dengan optimis. Selain dari hard skill pemuda juga harus memiliki
soft skill yang tinggi, hard skill dan soft skill merupakan dua komponen yang
tidak dapat dipisahkan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
masing-masing skill akan berbeda porsinya dalam menentukan kesuksesan
seseorang. Soft skill sekitar 80% dan sisanya 20% oleh hard skill, karena
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri
dan orang lain (soft skill). Hard skill yaitu penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
dipelajari. Sedangkan soft skill merupakan keterampilan seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain (inter-personal skill) dan ketrampilan dalam
mengatur dirinya sendiri (intra-personal skill) yang mampu mengembangkan untuk
bekerja secara maksimal. Inter-Personal skill diantaranya kemampuan dalam
berkomunikasi, membangun hubungan baik, kemampuan memotivasi, kemampuan
kepemimpinan, kemampuan memasarkan diri sendiri, kemampuan bernegosiasi,
kemampuan berpresentasi, kemampuan berkomunikasi di depan publik. Sedangkan
Intra-Personal skill diantaranya adalah membentuk karakter, membentuk kepercayaan
atau keyakinan, melaksanakan dan mengatur perubahan, mengatur tingkat stres
pada diri sendiri, melaksanakan dan mengatur waktu, proses berfikir kreatif,
dan menentukan tujuan hidup Peran pemerintah dalam mengembangkan sektor
kepemudaan ini adalah langkah yang sangat strategis dan berimplikasi jangka
panjang dalam menjawab tantangan dan rintangan serta kendala Masyarakat ASEAN
2015. Hal ini berguna untuk menciptakan sumber daya manusia yang bukan saja
berkualitas secara akdemis namun juga dapat menjawab kebutuhan pasar tenaga
kerja ASEAN dan bahkan dunia, mengingat sering dikeluhkan kualitas lulusan
pendidikan tinggi kita tidak berbanding lurus dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja, akhirnya lulusan sarjana sering harus menelan pil pahit karena harus
menjadi pengangguran intelektual setelah lulus kuliah karena tidak memiliki
daya saing dan kualifikasi pasar tenaga kerja.
Beberapa
langkah strategis untuk mengembangkan potensi kepemimpinan pemuda sesuai
harapan yang digariskan dalam UU tentang kepemudaan, dimana fungsi pemuda
adalah sebagai agen perubahan, sosial control, dan kekuatan moral. Beberapa
langkah yang dapat ditempuh selain memperbaiki kualitas pendidikan formal kita
agar mampu menjawab tantangan pasar tenaga kerja dan mencetak manusia yang
memiliki komitemen kebangsaan. Dapat pula ditempuh melalui peningkatan skala
kuantitas dan kualitas kegiatan ekstra school atau ekstra kampus melalui
pendidikan, pelatihan, pengkaderan, pembimbingan, pendampingan melalui forum
atau pelatihan (training) kepemimpinan pemuda secara intensif, berkelanjutan
dan atau berjenjang.
Disamping
itu pengembangan potensi wirausaha (enterprenur) dikalangan pemuda penting juga
untuk digalakan, mengingat jumlah wirausaha atau pengusaha Indonesia dari
jumlah angkatan tenaga kerja masih terbilang sangat kecil. Langkah-langkah
pengembangan bakat kewirausahaan para anak muda ini dapat ditempuh selain
melalui pembekalan pengetahuan kewirausahaan melalui pelatihan dan
pembimbingan, wirausaha muda juga harus diberikan kesempatan dalam bentuk
pinjaman atau permodalan dengan biaya pengembalian dan syarat yang lunak.
Selanjutnya
pemerintah memiliki tanggung jawab dalam penguatan peran pemuda dengan
memfasilitasi dan membimbing para pemuda untuk mengembangkan dirinya agar siap
menjadi generasi penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan negara.
Sehingga para pemuda dapat menyongsong Masyarakat ASEAN 2015 dan Millennium
Development Goals (MDGs) sebagai sebuah peluang dan kesempatan emas bagi bangsa
Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik, yaknimencapai dan mewujudkan
Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan
berkepribadian dalam kebudayaan.
2.5.LANGKAH-
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN MAHASISWA DALAM MENGHADAPI MEA
Mahasiswa yang tidak lain adalah
generasi muda bangsa Indonesia juga memiliki peran yang sangat penting dalam
masyarakat ekonomi Asean karena Mahasiswa, sebagai agent of change(agen perubahan) tentunya tidak dapat diam berpangku
tangan. Sebagai elemen yang mendapat impact
yang lumayan besar dengan adanya
kebijakan MEA, tentu mahasiswa harus segera bersiap-siap. Ada beberapa hal
penting yang harus dilakukan mahasiswa yaitu:
1.
Mahasiswa harus meningkatkan kualifikasinyauntuk
menghadapi MEA . mahasiswa saat ini bukanlah mahasiswa yang mencari IPK, akan
tetapi harus bisa menjadi mahasiswa yang memiliki kompetensi dan memiliki skill
yang cukup ntuk menghadapi tantangan MEA, tanpa memandang berapapun IPK-nya.
Masyarakat Indonesia harus sadar pentingnya
softsskill,terutama dalam kemampuan berbahasa asing dan kewirausahaan ,
dengan bekerjasama dengan pihak
masyarakat.
2.
Mahasiswa adalah agent
of change. Mahasiswa tidak hanya berkewajiban mengubah dirinya sendiri,
akan tetapi juga berkewajiban untuk merubah masyarakat sekitarnya agar semakin aware terhadap MEA. Mahasiswa berinteraksi dengan
banyak pihak dan elemen masyarakat. Mahasiswa merupakan penghubung dari kehidupan kampus yang ilmiah
dengan kehidupan sosial masyarakat yang sebenarnya,. Maka gagasan-gagasan
mahasiswa yang didiskusikan di dalam kampus, seharusnya dapat diterapkan
setidaknya di lngkungan masyarakat yang terdekat .
3.
Mahasiswa harus membangun gerakan-gerakan strategis
dalam menghadapi MEA, mahasiswa dapat membangun komunitas dan berbagai
kegiatan-kegiatan yang membangun kerjasama dengan masyarakat.
. 2.6.
STRATEGI PEMUDA DALAM MENGHADAPI MEA
Pemuda haruslah memiliki
strategi-strategi yang dapat dilakuan dalam menghadapi kemajuan MEA, tidak
hanya berpangku tangan dan menjadi penonton, akan tetapi pemuda memiliki andil
besar terhadap perkembagan banga Indonesia
Dan adapun strategi yang harus dilakukan pemuda dalam
menghadapi MEA guna melindungi kepentingan bangsa indonesia;
1.
Pelalu meng-upgrade soft skill
maupun kapasitas intelektual, guna melindungi dan menjaga eksistensi bangsa
indonesia dalam menghadapi persaingan bebas dalam skala mikro.
2.
Memperteguh jati diri bangsa ini dengan memupuk
kembali rasa nasionalisme dalam diri pemuda. Dengan bermodalkan rasa
nasionalismelah yang menjadikan benteng terakhir dalam menghadapi gempuran
produk MEA.
3.
Berpartisipasi
aktif di masyarakat dalam penguatan kualitas SDM.
4.
Bersikap percaya
diri dengan segala apa yang dimiliki dan jangan sampai silau dengan budaya
maupun produk asing.
5. Pemuda
harus mengembangkan potensi yang mereka miliki. Beberapa yang harus pemuda
kembangkan adalah penguasaan bahasa asing, terlebih bahasa Inggris yang telah
menjadi dahasa internasional.
.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
maka partisipsi semua pihak terkhususnya
generasi muda sangat dibutuhkan demi terwujudnya bangsa Indonesia yang makmur.
Sebab generasi muda merupakan masa depan bangsa Indonesia yang merupakan faktor
penting yang perlu diperhatikan. Sebagai penerus bangsa, pemuda juga memikul
tanggung jawab besar atas masa depan bangsa Indonesia.
Dengan adanya MEA
diharapkan generasi muda mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya
masing-masng dan mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan membantu
menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat dalam segala
bidang baik bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya maupun bidang politik.
Pemuda diharapkan juga
memiliki strategi-strategi yang cukup mampu tuk bersaing dengan dunia
Internasional dengan kualitas dan
kemampuan generasi muda yang unggul dan tak kalah dengan pihak yang lain.
Dalam usahanya tentu saja
pemuda memiliki berbagai tantangan namun, dengan semangat nasionalisme yang tinggi,
kreatifitas, intelektual dan rasa percaya diri yang tinggi generasi muda bangsa
Indonesia dapat mengatasinya.
3.2. Saran
Diharapkan agar semua pihak baik
pemerintahan dan masyarakat bekerja sama dengan baik dalam mengatasi tantangan
yang ada dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta mengembangkan dengan baik
potensi dan kemampuan yang ada dalam diri masing-masing individu.
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar