makalah paragraf
Kata
Pengantar
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa , karena atas ijin dan
bimbinganNya penulisan makalah ini dapat berjalan dengan baik.
Penulisan
makalah dengan judul “Paragraf” memiliki banyak kendala namun dapat diatasi
dengan masukan masuan dan berbagai saran
yang membangun dan mendidik, tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut mengambil bagian dalam penulisan makalah ini.
Tak
lepas dari itu, kami menyadari bahwa makalh ini memiliki benyak kekurangan baik
dalam segi isi maupun dalam penyususnan tata bahasa yang terdapat dalam makalah
ini. Untuk itu dengan senang hati kami menerima kritik dan saran dari siapapun
yang hendak memberikan kritik maupun saran yang membangun bagi penulisan
makalah ini.
Penyusunan
makalah ini kami harapkan dapat mmberikan informasi dan manfaat bagi sisapapun
yang membacanya.
Kupang,
06 oktober 2016
Penulis
Daftar isi
Halaman judul..........................................................................................................................................
Kata pengantar.........................................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar
belakang.............................................................................................................................
1.2.Rumusan
masalah ............................................................................................................
1.3.Tujuan
...............................................................................................................................
BAB 2 Pembahasan
2.1.
Pengertian paragraf...............................................................................................................
2.2. Fungsi paragraf....................................................................................................................
2.3. Ciri-ciri paragraf..................................................................................................................
2.4. Kelengkapaan paragraf.........................................................................................................
2.5. Pola susunan paragraf...........................................................................................................
2.6.
Perpautan antar paragraf.......................................................................................................
2.7.
Syarat-syarat pembentukan paragraf.....................................................................................
2.8.
Jenis-jenis paragraf................................................................................................................
BAB
3 Penutup
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................................
3.2.
Saran.................................................................................................................................................
3.3.
Penutup.............................................................................................................................................
BAB 1 Pendahuluan
1.1.Latar belakang
Mendengar kata paragraf tentu saja tak asing
di telinga kita, terutama dikalangan pelajar. “Apakah paragraf itu?” paragraf
atau yang biasa disebut alinia merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang
lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat
yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan
yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
Terdapat berbagai jenis
paragraf berdasarkan letak kalimat,sifat isi dan sebagainya. Terdapat juga pola
susunan paragraf dan cara-cara penulisan paragraf sesuai dengan jenis-jenis
dari paragraf tersebut. Paragraf dapat dikembangakan berdasarkan ide pokok yang
terdapat dalam paragraf tersebut.
Dalam hal ini, pengertian dan
pengetahuan tentang paragraf sangat dibutuhkan bagi pelajar dalam memahami
segala sesuatu.
1.2.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada,
maka terdapat rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Apa
pengertian, fungsi dan ciri-ciri dari paragraf?
2.
Bagaimana pola susunan paragraf?
3. Apa
saja jenis-jenis paragraf?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui pengertian, fungsi dan ciri-ciri paragraf secara
seksama, mengetahui pola susunan kalimat dalam paragraf serta mengetahui jenis
jenis paragraf.
BAB 2 Pembahasan
2.1.
Pengertian paragraf
Paragraf merupakan Karangan yang
pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang
saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Paragraf (alenia) adalah
sekumpulan kalimat yang tersusun secara logis dan runtun (sistematis), yang
memungkinkan suatu gagasan pokok dapat dikomunikasikan kepada pembaca secara
efektif. Paragraf merupakan satuan terkecil sebuah karangan. Isinya membentuk
satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam
karangannya. Paragraf yang tidak jelas susunannya akan menyulitkan pembaca
untuk menangkap pikiran penulis. Meskipun singkat, oleh karena ada isi pikiran
yang hendak disampaikan, paragraf membutuhkan organisasi dan susunan yang khas.
Di samping itu, karena paragraf merupakan bagian dari suatu pasal, maka antara
paragraf satu dengan yang lain harus saling berhubungan secara harmonis,
sehingga sesuai dengan rangka keseluruhan karangan. Oleh karena itu, sebuah
karangan hanya akan baik jika paragrafnya ditulis dengan baik dan dirangkai
dalam runtunan yang logis.
Paragraf yaitu
seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat
penjelas. Kalimat Pokok atau Kalimat
Utama yaitu kalimat yang berisi masalah atau kesimpulan sebuah paragraf.
Sedangkan Kalimat Penjelas yaitu kalimat yang berisi
penjelas masalah pada kalimat utama.
2.2.
fungsi paragraf
Adapun fungsi dari pagraf sediri adalah :
1. Mengekspresikan gagasan yang tertulis
Maksudnya mengekspresikan gagasan disisni ialah
memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam rangkaian kalimat
yang tersusun sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Untuk menandai peralihan gagasan
baru
Maksudnya sebuah karangan yang terdiri beberapa
paragraf memiliki beberapa ide atau gagasan. Dan ide atau gagasan tersebuat
teletad di masing masing paragraf. Sehingga jika kita membuat paragraf baru
maka kita juga membuat gagasan baru.
3. Untuk memudahkan menulis dan pembaca
Yakni memudahkan penulis dalam menyusun
gagasannya. Dan untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan dari penulis.
4. Memudahkan pengembangan topik
Yakni dalam mengembangkan topik sebuah
karangan ke dalam bentuk pemikiran yang lebih kecil.
5. Untuk memudahkan pengendalian variable
Yakni pengarang lebih mudah dalam mengendalikan
variabel, terutama pada karangan yang terdiri dari banyak variabel.
2.3. Ciri-ciri
paragraf
Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima
ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
paragraf memakai pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimat topik
Kalimat topik dan selebihnya merupakan
kalimat pengembang sebagai fungsi penjelas, menguraikan ataupun menerangkan
pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
Paragraf memakai pikiran penjelas yang
dinyatakan dalam kalimat penjelas.\
2.4. Kelengkapan paragraf
Paragraph
dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kejelasan kalimat topik/ kalimat.Dalam suatu paragraf, pernyataan
pokok (kalimat topik) diikuti oleh sejumlah pernyataan pendukungnya. Pernyataan
pendukung tersebut harus cukup rinci sehingga gagasan utama yang akan
dikomunikasikan menjadi jelas bagai pembaca. Rincian yang terlalu sedikit akan
menyulitkan pembaca memahami isi paragraf. Sebaliknya, rincian yang
berlebih-lebihan tidak akan membuat paragraf lebih jelas, bahkan rincian yang
bertele-tele akan menjemukan pembaca. Oleh karena itu pilihlah rincian yang
cocok dengan pokok bahasan, dan jumlahnya memadai sehingga terbentuk paragraf
yang hemat.
Panjang pendeknya paragraf tergantung sepenuhnya pada kedalaman isi pikiran atau gagasan pokok yang akan dikomunikasikan, dan “daya baca” pembaca yang menjadi sasaran tulisan. Sebuah paragraf harus mampu menjelaskan gagasan pokok secara tuntas. Apabila satu kalimat dipandang belum dapat menjelaskannya, maka perlu ditambah dengan kalimat kedua, ketiga dan seterusnya, sampai menjadi jelas. Paragraf yang terlalu pendek (terdiri atas satu atau dua kalimat) seringkali tidak cukup mampu menjelaskan gagasan pokok senyatanya. Sedangkan, paragraf yang terlampau panjang dan berbelit-belit justru akan mengaburkan gagasan pokok yang seharusnya ditonjolkan. Paragraf surat kabar umumnya pendek-pendek (20-40 kata) karena harus dapat dibaca cepat oleh berbagai lapisan masyarakat. Majalah populer umumnya menggunakan paragraf yang panjangnya 100-150 kata. Pada umumnya buku ajar perguruan tinggi memiliki panjang paragraf antara 75 dan 200 kata.
Panjang pendeknya paragraf tergantung sepenuhnya pada kedalaman isi pikiran atau gagasan pokok yang akan dikomunikasikan, dan “daya baca” pembaca yang menjadi sasaran tulisan. Sebuah paragraf harus mampu menjelaskan gagasan pokok secara tuntas. Apabila satu kalimat dipandang belum dapat menjelaskannya, maka perlu ditambah dengan kalimat kedua, ketiga dan seterusnya, sampai menjadi jelas. Paragraf yang terlalu pendek (terdiri atas satu atau dua kalimat) seringkali tidak cukup mampu menjelaskan gagasan pokok senyatanya. Sedangkan, paragraf yang terlampau panjang dan berbelit-belit justru akan mengaburkan gagasan pokok yang seharusnya ditonjolkan. Paragraf surat kabar umumnya pendek-pendek (20-40 kata) karena harus dapat dibaca cepat oleh berbagai lapisan masyarakat. Majalah populer umumnya menggunakan paragraf yang panjangnya 100-150 kata. Pada umumnya buku ajar perguruan tinggi memiliki panjang paragraf antara 75 dan 200 kata.
2.5. Pola
susunan paragraf
Paragraf
merupakan rangkaian kalimat yang tersusun dengan pola runtunan tertentu, antara
lain:
Pola runtunan waktu
Pola susunan ini biasanya dipakai untuk memerikan (mendeskripsikan) suatu peristiwa atau prosedur membuat atau melakukan sesuatu selangkah demi selangkah. Misalnya cara melakukan percobaan, menyelesaikan masalah, dan menggunakan suatu alat. Pola susunan ini ditandai dengan “rambu” yang menyatakan runtunan waktu, seperti pertama, mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, sambil, seraya, selanjutnya, dsb.
Pola runtunan ruang
Apabila penulis menggunakan pola runtunan ruang secara umum, ia akan menggunakan kata seperti di sebelah kiri, sedikit di atas, agak menjorok ke dalam, dsb. Apabila penulis menggunakan pola ini secara pasti, maka ia dapat menyebutkan ukurannya, misalnya sepuluh sentimeter di atasnya, menjorok ke dalam 1 m, membentuk sudut 45 derajat, dsb.
Pola susunan sebab-akibat
Pola susunan paragraf ini digunakan antara lain untuk (1) mengemukakan alasan secara logis, (2) mendeskripsikan suatu proses, (3) menerangkan sebab bagi suatu peristiwa atau fenomena, (4) memprakirakan peristiwa yang akan terjadi. Beberapa rambu dalam pola susunan ini adalah jadi, karena itu, dengan demikian, karena, mengakibatkan, akibatnya, menghasilkan, sehingga, dll.
Pola susunan pembandingan
Pola ini digunakan untuk membandingkan dua perkara atau lebih, yang di satu pihak mempunyai kesamaan, sedangkan di pihak lain kebedaan. Pembadingan ditandai dengan rambu seperti tetapi, apalagi, berbeda dengan, demikian pula, sedangkan, sementara itu.
Pola susunan daftar
Suatu paragraf dapat pula memuat rincian yang diungkapkan dalam bentuk daftar. Susunan daftar dapat berformat (berderet ke bawah) atau tidak (membaur di dalam paragraf itu sendiri, sehingga tak terlihat jelas sebagai daftar. Baik berformat maupun tidak, kalimat-kalimat rincian perlu seiring dan berhubungan secara mulus dengan kalimat induknya.
Pola susunan contoh
Banyak gagasan yang memerlukan contoh, sehingga kalimat-kalimat rinciannya mengemukakan contoh-contoh, yang adakalanya diawali dengan kata misalnya atau contohnya, tetapi adakalanya tidak.
Pola susunan bergambar
Terdapat pernyataan yang dilengkapi dengan gambar (bagan, tabel, grafik, diagram, dsb.) untuk memperjelas maksud pernyataan tertulisnya.Dalam kaitan itu perlu dicantumkan penunjukan kepada gambar bersangkutan supaya pembaca mengetahui gambar yang harus dilihatnya.
Pola runtunan waktu
Pola susunan ini biasanya dipakai untuk memerikan (mendeskripsikan) suatu peristiwa atau prosedur membuat atau melakukan sesuatu selangkah demi selangkah. Misalnya cara melakukan percobaan, menyelesaikan masalah, dan menggunakan suatu alat. Pola susunan ini ditandai dengan “rambu” yang menyatakan runtunan waktu, seperti pertama, mula-mula, lalu, kemudian, setelah itu, sambil, seraya, selanjutnya, dsb.
Pola runtunan ruang
Apabila penulis menggunakan pola runtunan ruang secara umum, ia akan menggunakan kata seperti di sebelah kiri, sedikit di atas, agak menjorok ke dalam, dsb. Apabila penulis menggunakan pola ini secara pasti, maka ia dapat menyebutkan ukurannya, misalnya sepuluh sentimeter di atasnya, menjorok ke dalam 1 m, membentuk sudut 45 derajat, dsb.
Pola susunan sebab-akibat
Pola susunan paragraf ini digunakan antara lain untuk (1) mengemukakan alasan secara logis, (2) mendeskripsikan suatu proses, (3) menerangkan sebab bagi suatu peristiwa atau fenomena, (4) memprakirakan peristiwa yang akan terjadi. Beberapa rambu dalam pola susunan ini adalah jadi, karena itu, dengan demikian, karena, mengakibatkan, akibatnya, menghasilkan, sehingga, dll.
Pola susunan pembandingan
Pola ini digunakan untuk membandingkan dua perkara atau lebih, yang di satu pihak mempunyai kesamaan, sedangkan di pihak lain kebedaan. Pembadingan ditandai dengan rambu seperti tetapi, apalagi, berbeda dengan, demikian pula, sedangkan, sementara itu.
Pola susunan daftar
Suatu paragraf dapat pula memuat rincian yang diungkapkan dalam bentuk daftar. Susunan daftar dapat berformat (berderet ke bawah) atau tidak (membaur di dalam paragraf itu sendiri, sehingga tak terlihat jelas sebagai daftar. Baik berformat maupun tidak, kalimat-kalimat rincian perlu seiring dan berhubungan secara mulus dengan kalimat induknya.
Pola susunan contoh
Banyak gagasan yang memerlukan contoh, sehingga kalimat-kalimat rinciannya mengemukakan contoh-contoh, yang adakalanya diawali dengan kata misalnya atau contohnya, tetapi adakalanya tidak.
Pola susunan bergambar
Terdapat pernyataan yang dilengkapi dengan gambar (bagan, tabel, grafik, diagram, dsb.) untuk memperjelas maksud pernyataan tertulisnya.Dalam kaitan itu perlu dicantumkan penunjukan kepada gambar bersangkutan supaya pembaca mengetahui gambar yang harus dilihatnya.
2.7.
Syarat-syarat pembentuan paragraf
Kesatuan : tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran / satu tema.
*) Fungsi paragraf : mengembangkan tema.
*) Koherensi / kepaduan = hubungan antara kalimat dengan kalimat.
9.Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun dengan memperhatikan :
*) Perincian dan urutan isi paragraf :
a. urutan waktu
b. urutan logis
c. urutan ruang
d. urutan proses
e. sudut pandangan/ point of view
*) Unsur- Unsur Kebahasan
1.Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
2.Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu,kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia,Beliau,mereka, nya.
*) Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.
2.8.
Jenis-jenis paragraf
Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka sebagai sarana menyampaikan ide atau gagasan.
a. paragraf pembuka sebagai sarana menyampaikan ide atau gagasan.
b. paragraf penjelas
yang merupakan beberan untuk menjelaskan ide, serta
c. paragraf penutup yang menjadi kesimpulan dari dua paragraf sebelumnya2.
c. paragraf penutup yang menjadi kesimpulan dari dua paragraf sebelumnya2.
Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya Berdasarkan
Letak Kalimat Pokok Paragraf
a. Paragraf Deduktif adalah suatu paragraf yang terdiri dari kalimat ide pokoknya terletak di awal paragraf. Contohnya membaca merupakan faktor utama dalam menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup hanya dengan membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
b. Paragraf Induktif adalah suatu paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diakhir paragraf. Contohnya seseorang ingin menguasai ilmu hukum, cukup dengan membaca buku-buku hukum,. Ingin mendapatkan pengetahuan kesehatan cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan pengetahuan yang lain. Jadi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
c. Paragraf Campuran yaitu " paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf dan ditegaskan kembali diakhir paragraf ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
a. Paragraf Deduktif adalah suatu paragraf yang terdiri dari kalimat ide pokoknya terletak di awal paragraf. Contohnya membaca merupakan faktor utama dalam menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup hanya dengan membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan ilmu pengetahuan yang lainnya, cukup dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
b. Paragraf Induktif adalah suatu paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diakhir paragraf. Contohnya seseorang ingin menguasai ilmu hukum, cukup dengan membaca buku-buku hukum,. Ingin mendapatkan pengetahuan kesehatan cukup dengan membaca buku-buku kesehatan. Seperti halnya dengan pengetahuan yang lain. Jadi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
c. Paragraf Campuran yaitu " paragraf yang kalimat ide pokoknya terletak diawal paragraf dan ditegaskan kembali diakhir paragraf ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu pengetahuan.
d. Paragraf
Narasi yaitu "
paragraf yang tidak memiliki kalimat ide pokok. Artinya semua kalimat dianggap
penting, tidak ada kalimat yang dijelaskan ". Semua kalimat berkedudukan
sama antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: Seseorang yang
ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca buku-buku hukum. Ingin memiliki
pengetahuan tentang kesehatan, cukup membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga
ilmu-ilmu pengetahuan yang lain cukup dengan cara membaca buku-buku yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang ingin dikuasai oleh masing-masing
individu apapun itu.
Jenis- jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya dibedakan menjadi beberapa bagian:
a. Paragraf Eksposisi yaitu " paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa ". Contoh: Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain : panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.
Jenis- jenis paragraf dan contohnya ditinjau dari isinya dibedakan menjadi beberapa bagian:
a. Paragraf Eksposisi yaitu " paragraf yang isinya memaparkan suatu masalah atau peristiwa ". Contoh: Kegiatan dalam memeriahkan HUT RI ke 69 tanggal 17 Agustus 2014 di desa Simpang Pematang. Semua warga desa Simpang Pematang turut memeriahkan acara HUT RI ke 69 dengan mengikuti beragam perlombaan yang disediakan oleh panitia, perlombaan tersebut antara lain : panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, memasukkan paku kedalam botol, tarik tambang dan lain sebagainya.
b. Paragraf
Deskripsi yaitu
" paragraf yang isinya menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa dengan
kata-kata sehingga para pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengar dan
mengalami langsung keadaan atau peristiwa tersebut ". Contoh: Malam bulan
purnama yang meriah. Cahaya bulan purnama yang sangat terang. Keadaan malam
bagaikan siang, yang terang bukan saja di tempat-tempat yang lapang, bawah
pepohonan pun tampak terang. Anak-anak terlihat senang sekali, ada yang main
kejar-kejaran, main sumput-sumputan, dan juga ada yang main pencak silat.
Anak-anak remajapun tidak mau ketinggalan, mereka banyak menikmati sinar bulan
purnama dengan duduk-duduk santai dibawah pohon. Sebagian lagi jalan-jalan
berkeliling kampung.
c. Paragraf
Argumentasi yaitu
" paragraf yang isinya meyakinkan pembaca sehingga pembaca menerima
gagasan penulis ". Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai
ilmu pengetahuan. Seorang dokter pasti selalu membaca buku-buku medis, sebab
tanpa membaca buku medis ia akan banyak mengalami kesulitan ketika akan
mendeteksi penyakit pasien. Seorang pelajar, tanpa mau membaca buku pelajaran
secara rutin, pasti akan banyak mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan
dari guru. Banyak lagi contoh-contoh membaca yang selalu dilakukan oleh
seseorang.
d. Paragraf
Persuasi yaitu
" paragraf yang isinya membujuk atau mempengaruhi pembaca agar mau
mengikuti pendapat atau gagasan penulis ". Jenis paragraf ini hampir sama
dengan paragraf argumentasi bahwadiawal paragraf penulis menyajikan pendapat
dahulu kemudian disajikan pernyataan yang berupa alasan . Perbedaannya yaitu
pada paragraf argumentasi alasan yang digunakan berupa fakta, sedangkan pada
paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan, ajakan atau harapan
penulis. Contoh: Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu
pengetahuan. Sebab seseorang yang tidak mau membaca buku pasti tidak banyak
memiliki pengetahuan. Pengetahuan itu banyak bersumber dari buku. Anak yang
pintar misalnya, dia pasti menjadi kutu buku. Tiada hari tanpa membaca baginya.
siapa saja yang kurang membaca pasti ia sangat terbatas pengetahuannya. Oleh
karena itu biasakanlah membaca buku-buku ilmu pengetahuan, bila ingin memiliki
ilmu pengetahuan.
e. Paragraf
Narasi yaitu
" paragraf yang isinya menceritakan masalah atau suatu peristiwa ,
sehingga pembaca dapat terhibur atau terharu terhadap masalah atau peristiwa
yang terjadi ". Contoh: Beberapa minggu yang lalu kami telah melakukan
perjalanan ke Lampung. Rombongan kami terdiri dari 5 mobil pribadi. Kendaraan
kami melaju dengan cepat secara beriringan. Perjalanan sangat menyenangkan, tak
seorangpun yang tidak gembira. Semua sangat bahagia melihat pemanandangan walau
hanya didalam mobil ketika suasana dan gemerlapnya lampu-lampu yang menghiasi
kota Bandar Lampung.
Saran
Daftar isi
Komentar
Posting Komentar