HIPERTENSI, HIPERTENSI KRISIS, OBAT HIPERTENSI
HIPERTENSI
FARMASI
1.
Apakah yang dimaksud dengan krisis
hipertensi?
Jawaban:
Krisis
hipertensi merupakan suatu keadaan dimana penderita hipertensi memiliki tekanan
darah >180/120 mmHg. Kategori krisis hipertensi dikategorikan menjadi dua yaitu
hypertensive emergency (peningkatan tekanan darah ekstrim dengan
kerusakan organ akut atau progresif) dan hypertensive urgency (peningkatan
tekanan darah tanppa disertai kerusakan organ baik akut maupun progresif)
(Dipiro, 2012; 87).
2.
Mengapa pada umumnya B-blocker, tidak
boleh digunakan pada pasien gagal jantung?
Jawaban:
Dikarenakan
pada penggunakan B-blocker, dapat mengakibadkan bradikardia, karena
penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan curah jantung. Oleh karena itu obat ini dikontraindikasikan dengan
pasien gagal jantung (Gunawan, 2016; 350).
3.
Apakah efek hiperkalemia terhadap jantung?
Jawaban:
dapat menyebabkan gangguan irama jantung, karena salah satu peran kalium adalah
untuk
4.
Obat antihipertensi mana saja yang tidak
boleh digunakan pada pasien gagal ginjal stadium akhir (dialysis)?
Jawaban:
Diuretic Thiazide (Hidroclorthiazid, indapamide, klortalidon), hal ini
disebabkan karena diuretic thiazid dapat menyebabkan hiperurisemia.
5.
Oat hipertensi apa saja yang menyebabkan
hiperkalemia?
Jawaban:
Obat Hipertensi yang menyebabkan hiperkalemia yaitu:
a. Diuretik
Hemat Kalium
Diuretic hemat kalium dapat menyebabkan
hiperkalemia bila diberikan pada pasien gagal ginjal, atau bila dikombinasikan
dengan ACE inhibitor, ARB, B-blocker, AINS, atau dengan suplemen
kalium (Gunawan, 2016; 349). Contoh obatnya spironolactone.
b. ACE
inhibitor
ACEi mengakibadkan terjadinya ekskresi air
dan natrium, sedangkan kalium mengalami retensi sehingga adanya tendensi terjadinya
hiperkalemia (Gunawan, 2016; 359). Contoh obat; kaptopril, lisinopril,
perindopril, enalapril, ramipril, fosinopril, dan lain sebagainya.
c. Golongan
ARBs
Memiliki
efek yang hamper mirip dengan ACEi, contoh obatnya antara lain: Losartan,
Valsartan, Ilbesartan, telmisartan, Candesartan.
6.
Berapa target tekanan darah pada pasien
gagal ginjal?
Jawaban:
targen tekanan darah pada pasien gagal ginjal adalah <140/90 mmHg (JNC 8,
2014).
7. Apakah
boleh obat B-blocker kardioselektive digunakan pada pasien geriatric
dengan komplikasi asma?
Jawaban: Boleh digunakan. B-blocker kardioselective harus digunakan untuk mengobati komplikasi (Post-MI, coronary disease, atau HF) pada pasien dengan penyakit saluran napas reaktif.
8.
Jika pasien hipertensi dengan gangguan
kronik fungsi ginjal disertai edema, maka obat antihipertensi yang mana yang
dapat digunakan pada pasien tersebut?
Jawaban:
First line terapi untuk pasien hipertensi dengan gagal ginjal adalah obat
golongan ACEi (kaptoril, lisinopril, enalapril, ramipril, dan lain-lain) atau
ARB (Valsartan, telmisartan, dan lain-lain) (Dipiro, 2012; 98) Apabila terdapat
edema dapat menggunakan multiple-drug therapy, diuretic.
9.
Apakah yang dimaksud dengan rebound
hipertensi?
Jawaban:
rebound hipertensi adalah peningkatan tekanan darah kembali yang dapat
membahayakan dikarenakan penghentian penggunaan obat secara mendadak/putus
obat.
10.
Jika pasien hipertensi dengan BPH maka
pilihan obat hipertensi adalah?
Jawaban:
Terazosin, doxazosin, dll
11.
Apakah tujuan terapi dari pasien
hipertensi dengan gagal ginjal tanpa komplikasi?
Jawaban:
Terapi antihipertensi dapat digunakan pada pasien GGK untuk tujuan lain selain
menurunkan tekanan darah yaitu untuk memperlambat progresifitas penyakit ginjal
pada pasien dengan atau tanpa hipertensi.
12.
Mengapa obat antihipertensi dengan efek
hyperkalemia tidak boleh digunakan pada pasien gagal ginjal kronik?
Jawaban:
Pada
penyakit ginjal kronis, ACEI dan ARB mampu berperan sebagai renoprotektor
terkait vasodilatasi pada eferen arteriol glomerulus. Penurunan tekanan
intraglomerulus dan penurunan Gromerular Filtration Rate
(GFR) dapat menurunkan eksresi albumin sehingga dipercaya
dapat menjadi renoprotektor jangka panjang. Namun, terapi ACEI atau ARB
berhubungan dengan hiperkalemia mulai dari hiperkalemia ringan hingga yang
mengancam nyawa.
13.
Obat antihipertensi apa sajakah yang tidak
boleh digunakan pada ibu hamil?
Jawaban:
obat antihipertensi golongan ACEi dan ARB
14.
Obat antihipertensi apakah yang aman bagi
ibu hamil pada trimester pertama?
Jawaban:
metildopa, labetolol
15.
Mengapa hipertensi disebut dengan silent
killer?
Jawaban:Hipertensi sering disebut sebagai The Silent Killer dikarenakan banyak penderita yang pada awalnya tidak mengetahui bahwa telah mengalami hipertensi sehingga tidak ada upaya pengendalian tekanan darah sehingga dapat berlanjut dengan timbulnya penyakit penyulit atau komplikasi.
16.
Obat hipertensi emergensi dan urgensi?
Jawaban:
a.
Tabel obat yang digunakan untuk hipertensi emergensi
b. Tabel
obat hipertensi urgensi
NOTED:
Saya tidak menantumkan semua daftar pustakanya, namun apabila ada yang mau bisa menghubungi saya melalui email, saya dapat memberikan ebook atau referensi yang saya gunakan. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar